Thursday, June 14, 2012

Miss Tience dan impian-impiannya

Dulu saat belum memiliki calon pasangan, Miss Tience selalu bermimpi satu hari nanti akan menggelar pesta pernikahannya dengan suasana yang meriah. Menikah dengan pasangan yang tampan dan mapan, baju pengantin indah, pelaminan bagus, souvenir dan undangan dengan desain istimewa bikinan sendiri, kemudian hidup bahagia tinggal di rumah mewah.

Tapi itu dulu, saat segalanya masih mimpi dan angan-angan saja. Maklumlah, Miss Tience memang hobbie bermimpi dan menghayal yang terkadang khayalannya nyeleneh gitu. Karena Miss Tience tipe orang yang sangat yakin bahwa impian dan khayalan adalah bagian dari pemicu semangat untuk selalu berusaha menjadi lebih maju dan lebih baik (dapet dari mana pulak ya si Miss ini teori macem gitu??? )

Sekarang Miss Tience sudah bertemu dengan pangerannya, dan sudah resmi menjadi pasangan yang sah.Tapi pesta pernikahan yang dulu Miss Tience khayalkan tak pernah menjadi kenyataan. Miss Tience justru mendapat lebih dari apa yang dulu Miss Tience inginkan.

Miss Tience menggelar pesta atau lebih tepatnya syukuran pernikahan dengan sangat sederhana, tanpa undangan, tanpa souvenir, tanpa pelaminan yang megah. Baju pengantin Miss Tience tetap indah seperti yang Miss Tience impikan. Pasangan hidup Miss Tience mungkin tidak tampan bagi ukuran gadis-gadis kota besar. Tapi bagi Miss Tience bisa menikah dengan sang suami adalah anugrah yang tak ternilai. Menurut Miss Tience, sang suami adalah "ordinary man but not ordinary mind".

Miss Tience tidak perlu repot memesan undangan tapi Miss tience cukup memberi tahu via pesan singkat dan memohon doa dari teman dan rekan kerja. Yup, bukan undangan tapi pemberitahuan, karena memang Miss Tience tidak mencetak undangan untuk meminta teman-teman dan rekan kerja menghadiri syukuran pernikahannya yang berlokasi di luar Jakarta, sementara teman dan rekan kerja semua tinggal di Jakarta.

Miss Tience tidak perlu repot membuat souvenir pernikahan, tapi Miss Tience cukup menyediakan amplop untuk anak-anak yatim yang hadir dipernikahannya, dan mengharap berkah doa dari anak-anak yatim tersebut.

Miss Tience tidak perlu repot menyewa gedung dan pelaminan yang megah, karena bagi Miss Tience yang paling utama adalah syarat sah dan rukunnya nikah sudah terpenuhi semua, dihadiri oleh keluarga dan tetangga sekitar. Tidak perlu ada penerima tamu khusus dan box angpau.

Pekerjaan suami Miss Tience bukanlah seperti kebanyakan pria yang Miss Tience jumpai di lingkungan kerjanya, pria berdasi dan berbaju rapi. Pekerjaan suami Miss Tience sangatlah mulia, beliau adalah seorang petani (Miss Tience senang menyebutkan suaminya dengan sebutan beliau). Yup, petani, sebuah profesi yang bagi gadis-gadis kota besar bukanlah pekerjaan yang menarik. Pekerjaan yang tidak perlu berbaju rapi dan wangi.Pekerjaan yang bagi sebagian orang yang belum paham hanya dilirik sebelah mata.

Tapi sayang seribu sayang, Miss Tience sangat beda cara berpikir atau tepatnya cara memandang sesuatu. Bagi Miss Tience pekerjaan suaminya sangatlah mulia karena lewat pekerjaannya dia bisa berbagi rejeki dengan petani yang menggarap lahannya, pekerjaannya juga mengharuskannya bersahabat dengan alam.

Dan kini setelah menikah, bukan rumah mewah yang Miss Tience dapatkan, tapi rumah sederhana yang kaya akan limpahan kasih sayang dan kehangatan cinta kasih. Lingkungan rumah yang tenang, hijau dan udara yang bersih berkat pepohonan disekeliling rumah suami Miss Tience, plus si empunya rumah seorang lelaki yang sabar, lembut tutur katanya, pekerja keras, dan sangat menyayangi Miss Tience.

Sejak kecil Miss Tience penyuka drama yang berjudul "Little House on The Prairie". Miss Tience selalu bermimpi satu hari nanti bisa memiliki keluarga yang bahagia dan suasana rumah yang menyenangkan seperti yang digambarkan dalam drama tersebut. Kini Miss Tience sudah memiliki impiannya, gambaran dalam drama tersebut mirip dengan apa yang Miss Tience miliki saat ini, Miss Tience kini sudah memiliki "Little Heaven on The Prairie".

Mimpi Miss Tience berikutnya adalah ingin bisa mengembangkan hobbie crafty menjadi usaha yang menguntungkan, tidak saja untuk Miss Tience tapi bisa menguntungkan lingkungan sekitar dengan bisa membuka lapangan kerja minimal bagi tetangga sekitar Miss Tience.

Tetaplah bermimpi Miss Tience, tetaplah yakin apapun impianmu akan terwujud bila kamu benar-benar menginginkannya :)


Miss Tience dan baju pengantinnya. Baju Miss Tience nyewa dari teman kuliah yg punya usaha rias pengantin.Dari mulai pakai baju, pakai hiasan jilbab, semua Miss Tience sendiri yang pasang, soalnya si mba perias malah nggak ngerti cara pasang hiasan jilbabnya :D




Mango picking :)
Miss Tience norak baru bisa punya pohon mangga sendiri

Arjuna Miss Tience "The Ordinary Man but Not Ordinary Mind"
beliau bertangan dingin dalam hal tanam menanam pohon, jadi Miss Tience tinggal request aja minta dibikinin taneman kayak gimana dan tata letaknya kayak apa, soalnya kalo Miss Tience yang tanem sendiri bisa mati tuh taneman :D




2 comments:

  1. mba tien, aku baca ini terharu lho..serius .. jadi merasa bersalah sama suami, karena kadang2 suka lupa, menuntut ini itu hal hal diluar kemampuan suami...hiks hiks thank you mba tien sdh diingatkan dgn postingan ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduhhh...masak sih bikin haru??? nggak bermaksud mendramatisir loh ini, cuma sekedar ungkapan syukur aja kok mba dilla :)

      Delete